Apayang Anda tangkap sebagai panggilan hidup Anda itulah yang harus Anda kerjakan, meskipun itu berarti tantangan yang berat. Jangan pernah sekalipun memikirkan apa untung ruginya, bukankah Yesus pernah bersabda : " Carilah dahulu kerajaan Allah dan segala kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.". Unduh PDF Unduh PDF Pernahkah Anda merasakan sentuhan semangat dan kasih dari Allah dalam hidup Anda? Apabila Anda mengungkapkan iman Anda pada Yesus Kristus dan mencintai orang-orang di sekitar Anda serta mencintai Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat Anda, itu berarti Anda sedang memasuki hidup sebagai seorang Kristiani melalui iman Anda miliki. Tentu saja, iman merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup Anda. Sebagai contohnya, iman itu seperti suatu keyakinan yang Anda miliki terhadap seseorang memboncengkan Anda pada kecepatan lebih dari 100 km/jam di jalur dua arah dan Anda hampir saja mengalami kecelakaan. Namun, iman memang tidak semenakutkan gambaran tersebut. Oleh karena itu, bila Anda memang telah memilih untuk menjadi orang Katolik dan Anda tidak mengetahui apa yang harus Anda lakukan, artikel ini bisa memberikan pencerahan yang bisa membawa Anda pada hidup yang baru dalam menghidupi kasih Kristus. Menjadi orang Kristiani tidaklah sulit karena Anda tidak membutuhkan ritual dan upacara khusus. Pada kebanyakan gereja Kristen Protestan, Baptis menjadi suatu simbol bahwa seseorang telah berubah dan bertobat pada Allah dan bersyukur atas wafat dan kebangkitan Yesus Kristus serta bersyukur atas penebusan dosa yang diberikan. Pada Gereja Katolik dan Ortodok, Sakramen menjadi suatu tanda yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang telah menjadi bagian dari Gereja dan untuk itu, Anda membutuhkan bimbingan rohani misalkan saja peneguhan dari seorang imam dari Gereja tersebut. Awal dari kelahiran baru ini akan membawa pada suatu perkembangan diri dalam melayani sesama dan hidup dalam Kristus. 1 Sadarilah bahwa Anda membutuhkan Yesus. Lihatlah kembali 10 Perintah Allah. Lalu, bertanyalah, apakah Anda telah berbohong? Apakah Anda telah menghujat Allah? Apakah Anda mencuri walau benda kecil sekalipun? Memiliki pikiran buruk atau bernafsu ketika melihat seseorang? Dalam pemahaman Kristianitas, kita terlahir ke dunia dengan dosa asal, dan bertindak layaknya seorang pendosa dalam hidup kita, bahkan setelah kita menerima Yesus dalam hdup kita. Sebagaimana yang Yesus katakan, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” Matius 527-28. Orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh, dan tidak ada pembunuh yang memiliki hidup kekal di dalam dirinya 1Yohanes 315. Anda harus menghadap Allah pada hari penghakiman untuk mempertanggungjawabkan dosa Anda. Bila Anda meninggal dalam dosa, maka Allah akan melempar Anda ke Neraka, yang merupakan kematian kedua Anda, karena Anda tidak mematuhi perintah-perintah-Nya. Sadarilah juga, bahwa Allah telah mengutus Yesus untuk memberikan diri-Nya di salib; Bila Anda percaya, menerima Roh Kudus dalam hati Anda dan bertobat atas dosa Anda, maka Anda akan diselamatkan dari dosa Anda. Walau demikian, Anda tetap perlu melayani sesama sebagaimana Anda mengabdi pada Allah. Sebagai Sang Anak Manusia, Yesus bersabda, “Bapa, bila Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari pada-Ku – namun bukan karena kehendak-Ku, tapi kehendak-Mulah yang terjadi.”” Yesus telah memberikan dirinya sendiri sebagai korban supaya Anda bisa berbalik, menyesali dosa dan mengubah hidup Anda. “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaaan” Kisah Para Rasul 319 [1] 2Percayalah bahwa Yesus wafat di salib untuk dosa Anda. Percayalah juga bahwa Yesus telah wafat dan bangkit kembali dari kematian untuk menebus dosa Anda dan membuat Anda layak untuk Allah. 3Ungkapkanlah pertobatan Anda pada Allah. Nyatakanlah penyesalan Anda karena telah menjauhkan diri dari kekudusan-Nya. Inilah saat yang tepat untuk mengakui kegagalan dan ketidaktaatan Anda pada Allah. Percayalah bahwa Yesus Kristus mengampuni Anda. Selain itu, pertobatan selalu terwujud dalam perubahan hidup; Anda berpaling dari dosa Anda dan mengarahkan diri Anda pada Yesus Kristus. 4Ungkapkan kepercayaan Anda pada Allah. Secara khusus, ungkapkanlah kebutuhan rohani Anda serta kesadaran Anda bahwa Yesus adalah Allah dan Penebus. 5Ketahuilah sebanyak mungkin informasi tentang persekutuan umat Kristiani. Pahamilah tentang Gereja Baptis, Katolik, Lutheran, Methodist, Nondenominational, Ortodox, Pentakosta, Mormon dan lain-lain. Hal ini penting agar Anda mampu melihat persekutuan manakah yang paling dekat dengan ajaran Kristus, berdasarkan Sabda-Nya dalam Kitab Suci. Iklan 1Carilah persekutuan umat Kristiani dan jalinlah relasi dengan umat Kristiani lainnya. Kita tidak mungkin berjalan sendirian di dalam hidup ini. Sangatlah penting bagi seorang umat Kristiani untuk menemukan suatu persekutuan umat Kristiani yang mampu membantu Anda dan mendorong Anda pada iman baru serta iman yang berkelanjutan pada Allah. 2Mintalah dibaptis. Pembaptisan menjadi suatu tanda diterimanya seseorang dalam persekutuan Kristus. Ini bukanlah sesuatu yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan penebusan; ini merupakan suatu ungkapan, tanda atau simbol dari Karya Allah dalam hidup Anda. Hal ini bisa dilihat sebagai suatu ungkapan diri karena telah mengambil bagian dalam Kristus, dalam kematian dan kebangkitan-Nya di hati Anda. Ini juga menjadi tanda bagi bagi jemaat lainnya. Pembaptisan digambarkan oleh Rasul Paulus sebagai””Kita telah disatukan dengan Yesus melalui pembaptisan untuk ambil bagian dalam wafat-Nya; dan kemudian dibangkitkan dari wafat-Nya oleh kemenangan Bapa. Karena itu, kita sudah sepantasnya berjalan dalam hidup yang baru.””[2] 3Lanjutkan perjalanan hidup Anda. Setelah Anda menerima Kristus melalui penerimaan Roh Kudus dalam diri Anda, mengikuti-Nya di hidup Anda dengan berdoa, membaca Kitab Suci, serta meneladani hidup Kristus. 4Cintailah Yesus dan cintailah sesama dengan cinta kasih yang Yesus berikan pada Anda. Hal ini menunjukkan perubahan di hati Anda. Selain itu, mencintai orang lain merupakan aspek penting dalam hidup Kristiani. 5Jujurlah pada Allah dan pada Yesus. Bertobatlah atas segala tindakan, pikiran dan pandangan Anda secara sungguh-sungguh, lalu terimalah kasih Allah dan rencana-nya, sehingga Anda diselamatkan oleh Rahmat-Nya. Sangatlah tidak tepat bila Anda tidak mengaku dosa, bertobat dan diselamatkan karena bila Anda mengatakan “tidak” untuk hal tersebut, Anda akan dibuang ke Neraka dan tak ada satu orangpun yang menginginkan hal tersebut. 6 7 Bacalah Kitab Suci sesering mungkin. Lalu Anda akan mulai memahami apa yang harus Anda lakukan untuk berjalan bersama Allah. Untuk menjadi seorang “Krist”iani, Anda harus bertumbuh dalam Kristus Anda membutuhkan Injil “kabar gembira” Yesus Kristus, yang telah rela dihukum karena Anda, walau Anda telah melanggar perintah-Nya, serta telah menebus dosa Anda. Penebusan itu tidaklah Anda dapatkan, tapi itu diberikan melalui Rahmat Allah. Dia mengaruniakan kita penebusan dan iman dalam Putera-Nya, supaya kita diselamatkan dari Neraka. “Imanilah ajaran-ajaran utama” tentang wafat dan kebangkitan Yesus yang membawa penebusan ”Bertobatlah” atas segala dosa Anda dan terimalah Yesus Kristus sebagai Allah dan Penebus Anda. 8Terimalah “karunia dari Allah untuk Anda” dalam perjalanan hidup Anda bersama Kristus “Karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukanlah hasil usahamu, tapi pemberian Allah. Itu bukan hasil pekerjaanmu, sehingga tidak ada orang yang memegahkan diri.” Efesus 28-9 Iklan 1Pahamilah berbagai hal tentang Yesus dan percayalah bahwa Dia wafat dan bangkit dari kematian sebagai Penyelamat Anda dan lalu berdoalah untuk pertobatan Anda, pertobatan yang sungguh-sungguh kepada Allah, sebagaimana doa berikut “Allah Bapa, aku berpaling dari dosa-dosaku, dari segala perbuatan salahku; aku ingin berubah, dan aku benar-benar berterima kasih atas segala hal yang telah Engkau lakukan kepadaku dan karena aku sekarang telah Engkau ampuni dan Engkau selamatkan dari segala dosa-dosaku - sebagai suatu rahmat cuma-cuma, dan Engkau pun memberikan hidup baru kepadaku. Terima kasih atas karunia Roh Kudus-Mu yang aku terima dalam nama Yesus.”” 2 Berjalanlah dalam kasih, ikutilah Yesus dan katakan pada orang lain bahwa “Ada perantara untuk kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah, yang adalah Allah dan Penebus bagi semua yang percaya pada-Nya. Bertobatlah dan mengikuti-Nya dan tentu saja, Anda harus mengikuti-Nya - dan berjalanlah dalam Roh " Mengikuti Yesus Kristus juga termasuk menghadiri pertemuan jemaat yang beriman pada-Nya, mau dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, sebagai suatu tanda penerimaan hidup yang baru, serta berdoa pada Allah, membaca Kitab Suci, serta menunjukkan kasih Allah melalui kebaikan, memaafkan orang lain, menciptakan kedamaian, beriman, serta menjalin relasi yang baik dengan jemaat lainnya” jangan sekedar hidup dalam prasangka Anda; jangan menghakimi orang lain secara kasar, dan tidak menghakimi diri sendiri juga; hiduplah dan berjalanlah dalam Roh Kristus, yang adalah Roh Allah, dalam iman, harapan dan kasih. Dengan demikian, hiduplah dalam Roh dan tak ada seorangpun yang bisa menjauhkan Anda dari tangan Yesus dan tangan Bapa; yang aman, terjaga. “Tapi, bila Anda bahkan hanya dalam pikiran Anda berdosa, dan Anda mengharapkan konsekuensi atas hal tersebut, mintalah penebusan sehingga ada dimaafkan, dan Anda bisa tetap hidup sebagai Anak Allah, dalam nama Yesus—yangbersatu bersama Allah, hakim sejati dari segala hal yang baik dan yang jahat. Kasih Allah sempurna dan menghalau segala ketakutan.” Iklan Pahamilah perbedaan dari berbagai macam gereja, seperti Ortodok dan Protestan. Untuk semua umat Kristiani yang sejati, Kekristenan bukanlah sekedar agama yang menyembah Sang Ilahi; itu merupakan hubungan personal dengan Yesus, Sang Perantara antara Allah dengan manusia, serta dengan Roh Kudus, yang menjadi rekan serta peneguh dalam hidup Anda dalam Kristus sebagaimana Yesus berjanji bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda. Ingatlah bahwa Allah akan selalu ada untuk Anda. Anda bisa berbincang dengan-Nya setiap saat melalui doa. Ingatlah bahwa Allah selalu mencintai Anda, apapun yang terjadi. Jangan bersumpah untuk sesuatu yang tidak penting contoh itu tidak penting Allah tidak bisa berbohong dan berbuat salah. Jangan pernah berpikir bahwa Allah melakukan suatu kesalahan atau tindakan yang tidak benar. Dia selalu tahu apa yang Dia lakukan, dan segala rencana-Nya untuk hidup Anda selalu bagus dan bisa Anda lakukan, bila Anda selalu berjalan lurus dan di jalan yang telah Allah berikan pada Anda. Anda akan menyadari bahwa berbincang dengan sesama umat Kristiani sangatlah penting. Carilah seseorang yang Anda hormati atas integritasnya serta pengetahuannya sebagai seorang Kristiani. Bacalah dan Anda akan diteguhkan oleh contoh-contoh karya Allah dalam hidup orang-orang yang telah menjadi umat Kristiani dan telah menerima mukjizat dan penyembuhan – dan percayalah apa yang Allah bisa lakukan pada hidup Anda. Bila seseorang mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaan Anda, jangan membalasnya. Hal ini karena Yesus sendiri telah dituduh bersalah walau Dia tidak pernah melakukannya karena Dia itu suci, Dia tidak membalas atau pun marah. Ikutilah teladan-Nya ini. Ingatlah bahwa itu bukan sekedar doa. Setelah pertobatan Anda, Anda akan menerima Roh Kudus dan kekuatan untuk meneladani hidup Kristus. Selain itu, Allah menciptakan Anda untuk bisa berbahagia dalam hidup Anda. Jangan menyalahkan Kekristenan atas berbagai macam aturan moral dalam hidup yang membuat Anda kehilangan berbagai macam kesenangan dalam hidup, yang tak jarang justru mengarah pada dosa. Terimalah Allah sebagai sumber dari suka cita yang besar; dan biarkan itu yang jadi perhatian Anda. Tuhanlah yang nantinya akan diagungkan ketika Anda bisa merasa puas dengan segala yang Tuhan berikan. Dia menciptakan kita agar kita memahami,mencintai dan melayani-Nya “Apapun yang kamu lakukan untuk anak kecil ini, kamu melakukannya untuk-Ku,” kata Yesus dan untuk bersuka cita dalam Dia dan membagikan tujuan-Nya dalam hidup saat ini serta hidup yang akan datang. Jangan hanya terpaku pada berbagai tulisan tentang agama. Walau Anda berpikir bahwa membaca berbagai hal terkait agama akan membantu Anda memahaminya, ternyata itu barulah langkah awal. Anda bisa menemukan Allah dengan mengikuti jalan-Nya. Yesus pernah bersabda agar orang-orang mengikutinya dan “Aku serta Bapa-Ku akan hadir kepadamu dan tinggal bersamamu.” Semakin sering Anda menerima “Komuni Suci” - sebagai suatu karunia dari K ristus untuk semua umat manusia yang menyayangi-Nya - semakin sering pula Anda mengenangkan Yesus Kristus yang memberikan tubuh dan darah-Nya sebagai roti dan anggur dalam “Perjamuan Ilahi.” Jangan menyia-nyiakan hidup Anda. Kita hanya memiliki satu kesempatan dalam hidup ini untuk menjadikan “hidup dalam Kristus” sebagai tujuan dari segala hal yang dilakukan dalam hidup. *sadarilah bahwa ketika Anda menjadi seorang Kristiani yang sejati, Anda akan memiliki suatu pemahaman yang baru terhadap Allah. Setelah Anda bertobat atas segala dosa dan berbalik pada Allah, Anda harus membenci dosa-dosa yang sebelumnya Anda lakukan. Allah akan memberikan Anda hati yang baru dengan keinginan yang baru ketika Dia mengaruniakan Roh Kudus dalam hidup Anda. Ketika Anda membaca Kitab Suci, pahamilah itu bukan sekedar sebagai buku bacaan biasa. Pura-pura membaca hanya agar terlihat baik dan berpikir bahwa Anda telah melakukan hal baik bukanlah inti dari membaca Kitab Suci. Sederhananya, pahamilah satu bagian atau ayat pendek saja. Anda bisa juga mencoba membaca dan memahami ayat sebanyak yang Anda bisa pahami, tapi jangan sampai Anda justru merasa terlalu jenuh dengan hal tersebut. Ketika membaca Kitab Suci, Anda akan mulai menyadari betapa pentingnya mengetahui siapakah Yesus dan berbagai hal yang telah Dia lakukan. Selain itu, memahami peristiwa wafat dan kebangkitan-Nya juga akan sangat berguna bagi Anda. Setelah itu, Anda juga akan merasa tertarik untuk membaca tentang kesucian Yesus, yang sama sekali tak memiliki dosa. Penghakiman yang tidak adil serta kebangkitan-Nya dari kematian telah berubah menjadi suatu penebusan bagi mereka yang percaya pada-Nya. Kitab Suci menunjukkan bahwa “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Roma 323. Dengan kata lain, masing-masing dan setiap orang pasti telah berbuat dosa. Surat Santo Paulus kepada Jemaat di Roma pada ayat 623 juga menyebutkan bahwa “Upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Karena Allah mencintai Anda, Allah memberikan Putera-Nya, Yesus Kristus, untuk menebus Anda, dengan wafat-Nya. Yesus Kristus telah rela bertanggungjawab serta menebus segala hal yang telah Anda lakukan yang merupakan suatu hutang dosa yang besar supaya kita bisa melanjutkan hidup untuk semakin mampu mendekatkan diri pada Allah dalam doa dan menjalin relasi personal dengan Allah, diangkat dan diubah oleh kasih-Nya yang mendalam untuk menjadi anak-Nya yang terkasih. Kasih-Nya sempurna dan tak berkesudahan. Hadir pula Roh Kudus yang tinggal dalam diri Anda serta darah-Nya yang mengalir dalam nadi Anda dan membuat Anda sebagai putera Sang Raja. Anda tak lagi sekedar berjalan bersama-Nya, tapi berjalan di dalam Dia melalui iman Anda serta rahmat-Nya – sehingga kemudian Anda diperkenankan untuk melayani-Nya dengan cara mencintai sesama, serta bersaksi atas Dia. Kitab Suci juga menuliskan berbagai karya penebusan Allah di dunia. Kitab Suci di Kristen Protestan berisi 66 kitab yang dibagi dalam dua kategori, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian baru. Sedangkan, Kitab Suci Katolik berisi 73 kitab dan Kitab Suci Gereja Ortodok Timur memiliki jumlah kitab yang berbeda-beda. Empat kitab pertama dalam Perjanjian Baru disebut Injil “Kabar Gembira” karena kitab-kitab tersebut menghadirkan Injil yang bisa membawa Anda pada hidup baru dalam Yesus Kristus. Injil Yohanes umumnya dianggap sebagai Injil yang tepat untuk mulai memahami ajaran Yesus Kristus. Iklan Peringatan Bila Anda merasa bahwa Anda membutuhkan suatu perubahan dalam hidup Anda, menginginkan bebas dari segala tekanan dosa dan ingin belajar untuk menjalani hidup yang lebih baik tanpa adanya beban masa lalu, Anda bisa ke Gereja Katolik dan lihatlah Injil pada Injil Yohanes ayat 316 “Karena begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Itu berarti bahwa Allah mengutus Putera-Nya, Yesus, untuk mengambil beban dosa kita dan membebaskan kita melalui iman dan keyakinan kita pada-Nya. Ada beragam persekutuan umat Kristiani yang memiliki pendekatan berbeda dengan ajaran-ajaran-Nya. Oleh karena itu, carilah gereja Kristiani yang ajarannya berasal dari Kitab Suci dan dari Bapa-Bapa Gereja Perdana, bukan dari interpretasi mereka sendiri atas ajaran yang ada di Kitab Suci bukan juga berdasarkan ajaran dari suatu sekte atau persekutuan jemaat tertentu. Carilah referensi bacaan yang berdasarkan pada tulisan-tulisan Kitab Suci untuk mendapatkan informasi tentang ajaran-ajaran yang menarik untuk Anda. Selain itu, pelajarilah tulisan-tulisan pada Sejarah awal Gereja sebagaimana yang ada di Kitab Suci, serta sejarah dari Kekristenan. Walau umat Kristiani mengalami berbagai macam masalah, Anda juga akan mengalami suatu pengampunan, rahmat, penyembuhan dan mukjizat, termasuk juga karunia Penyelamatan dan hidup kekal. Yesus sendiri telah berjanji untuk menolong. Karena itu, berterima kasihlah pada Allah untuk hidup serta harapan abadi pada-Nya, dan jangan pernah menyerah dalam beriman. Ingatlah juga bahwa semua manusia itu tidak ada yang sempurna serta penuh dengan dosa. Oleh karena itu, bila Anda berdosa, bertobatlah atas dosa-dosa Anda tersebut. Anda perlu bertobat dan berbenah atas dosa yang Anda lakukan. Tanpa adanya pertobatan yang sungguh-sungguh, Anda tidak akan bisa menjadi orang Kristiani. Mengaku dosalah pada Kristus. Teruslah menuliskan pengalaman Anda bersama Allah dalam hidup keseharian Anda. Contohnya, buatlah suatu catatan doa Anda yang berisi doa dan serta hasil dari doa yang Anda lakukan. Berimanlah dalam memberikan kesaksian tentang Kristus. Setiap orang Kristiani bertanggung jawab untuk mewartakan Injil dalam perkataan dan perbuatan. Walau demikian, lakukanlah perutusan ini dengan penuh kelemahlembutan dan penuh perhatian. Dalam hal ini, Yesus tidak pernah mewartakan apa yang ingin didengarkan orang. Kalau demikian, tentu saja Dia tidak akan disalibkan. Ketika Anda mewartakan Injil, barangkali orang akan merasa tersinggung, tapi yakinlah bahwa jika mereka tersinggung, itu berarti bahwa itu dilakukan secara kurang tepat. Barangkali Anda dibujuk bahwa dengan menjadi orang Kristiani maka segala hal akan menjadi lebih baik; pernikahan Anda akan harmonis; Anda tidak akan pernah sakit; segala masalah dalam hidup akan terselesaikan dan beragam bujukan lainnya, Kenyataannya tidaklah demikian. Yesus sendiri juga bersabda bahwa orang-orang membenci-Nya, sehingga orang-orang tersebut juga akan membenci Anda Matius 249. Anda mungkin saja dihina, ditertawakan dan disiksa. Walau demikian, jangan biarkan itu menyurutkan iman Anda. Hidup yang seperti itu tak akan berlangsung lama dan yang menjadi ganjaran bagi Anda adalah hidup bahagia di Surga. Saat ini memang ada banyak orang yang tidak beriman, tapi itu bukan berarti bahwa Anda tidak boleh berteman dengan mereka. Justru jadilah teladan bagi mereka; itulah perilaku yang seharusnya Anda tunjukkan, sebagaimana yang juga Yesus lakukan. Walaupun Yesus duduk dan makan bersama orang-orang berdosa, Dia tetap mengajar dan mengarahkan mereka pada kesucian hidup. Dalam hidup ini, kita akan tersandung berkali-kali. Ingatlah betapa tinggi Anda juga telah terjatuh ke dalam dosa! Oleh karena itu, ampunilah orang lain sebagaimana Tuhan Yesus mengampuni Anda. Kitab Wahyu merupakan kitab terakhir pada Kitab Suci dan itu merupakan kitab yang sangat menarik untuk dibaca. Walau demikian, bila Anda membaca kitab ini tanpa pemahaman yang benar, itu bisa memberikan dampak yang buruk dan bisa memberikan pesan yang salah, seolah memberikan suatu kengerian, bukannya iman. Pastikan terlebih dahulu bahwa Anda telah memahami konteks Kitab Suci yang ingin Anda baca sebelum membaca kitab yang cukup rumit tersebut. Anda harus bisa memutuskan antara menerima Yesus dan menjadi orang Kristiani. Faktanya, tidak semua orang yang menyebut dirinya orang Kristiani percaya pada ajaran yang ada di Kitab Suci atau apa yang ada di artikel ini. Ada juga beberapa orang yang tidak percaya pada keilahian Yesus, Neraka dan dosa asal. Orang-orang tersebut menyebut diri mereka orang Kristiani sebagai suatu bentuk kepercayaan pada Tuhan, tapi menyangkal Kebenaran tentang Tuhan. Yang menjadi hal paling penting dalam menjalani hidup sebagai orang Kristiani adalah keyakinan pada nilai-nilai hidup sebagaimana yang Yesus ajarkan, dan mengikuti Hukum Utama, yaitu Hukum Cinta Kasih. Tentu saja Yesus mengajarkan untuk percaya pada Allah sebagai yang Nyata, Berkuasa dan sang Hakim. Dengan demikian, dengan menjalani hidup sebagaimana yang Yesus ajarkan sebagai orang Kristiani, sama halnya dengan percaya pada Allah dan percaya pada Yesus juga... Jangan melakukan sesuatu sekedar untuk mendapatkan jalan ke Surga karena orang diselamatkan bukan semata oleh “tindakannya” sendiri Efesus 29. Tindakan Anda yang tepat tersebut “hanyalah seperti kain kotor yang tidak bisa mendamaikan hubungan Anda dengan Allah” Yesaya 646. Itu seumpama ingin membersihkan diri Anda dengan kain kotor... Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kitab Suci Kristiani Gereja Jemaat Kristiani Pendamping Ajaran dan tulisan tentang Gereja dan jemaat Kristiani dari berbagai jaman, yang memiliki pemahaman yang sama dengan Injil Yesus Kristus di dalam Kitab Suci. Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Prinsip5. Paus Yohanes Paulus II dalam ensikliknya "Salvifici Doloris" mengatakan bahwa, penderitaan dan kejahatan dapat dibagi 2: a) fisik dan moral, b) sementara dan selamanya. Fisik adalah sakit penyakit, kemiskinan, kematian, dll., sedangkan moral adalah kepahitan, kemarahan, atau dengan kata lain dosa. Sementara adalah semua
Baca juga sebelumnya Kriteria Teman Hidup Kriteria teman hidup yang kamu miliki juga akan menjadi dasar bagi kamu dalam memilih pria/wanita sebagai seorang “teman spesial”. Ini yang akan membuat kamu tidak salah pilih atau kompromi akan hal-hal yang menurut kamu gak sesuai. Kalau kriterianya adalah pria yang sabar dan penyayang, tentu kamu akan menghindari pria-pria yang berkata kasar dan mudah marah. Kalau kriterianya adalah wanita yang ramah dan murah senyum, tentu kamu akan memilih wanita yang disukai oleh banyak orang karena ia ramah. Ini juga akan menyangkut hal-hal sensitif, seperti iman atau keyakinan dan pola hidup. Misalnya seorang wanita yang berharap untuk memperoleh pria yang seiman dengannya Kristen, baik, sayang kepada keluarga, dan mempunyai perilaku yang baik. Kriteria yang telah dia buat ini pasti akan melindungi dia dari pria-pria lain yang tidak satu keyakinan dengan dia. Selain itu, juga dari pria-pria yang kasar kepada orangtua dan juga yang suka mabuk atau ke diskotik. Kriteria bukan diciptakan untuk menghalangi, namun untuk melindungi diri. Melindungi diri dari orang-orang yang mungkin mencintai dia namun tidak membangun. Kriteria Teman hidup Kriteria Teman Hidup Jadi Kunci Buat apa pacaran kalau tokh akhirnya hanya menjadi sarana pelampiasan kemarahannya saja. Atau malah harus menyangkali iman kepercayaan dia. Kan sayang… Hanya buang-buang waktu, tenaga, dan perasaan. Padahal di luar sana ada orang yang mencintai dia dengan lebih tulus, dengan kriteria baik yang telah dia tentukan. Namun ia harus gigit jari karena salah memilih. Salah memilih karena apa? Salah memilih kriteria. Maunya yang sabar dan penyayang, pengertian dan pekerja keras namun akhirnya harus kompromi karena dia didekati oleh orang yang ternyata tidak sabar dan penyayang, malas pula. Akhirnya? penyesalan…”sudah terlanjur sih Ce,” udah keburu sayang aku sama dia, ujar temanku di sela-sela pembicaraan kami mengenai teman hidup. Ucapan kata “terlanjur” adalah salah satu bentuk penyesalan dari sebuah keputusan yang telah diambil. Ucapan “terlanjur” juga menjadi bentuk ketidakberdayaan diri kita untuk mengakui penyesalan tersebut dan memilih untuk menganggapnya tidak ada. Semua baik-baik saja, dan akan selalu begitu…meskipun hati sudah mulai dilingkupi rasa bersalah. Rasa bersalah ditambah sedikit penyesalan yang kelak akan semakin besar. Pertanyaan lantas muncul dalam pikiran saya, mungkinkah Tuhan mengijinkan kita salah memilih? Kan Tuhan Maha Baik dan Maha Kasih, kok tega banget sih kasih ke aku yang gak baik? Tuhan kenapa gak menyadarkan aku sebelum-sebelumnya, kalau begini kan sudah terlanjur jadinya, huhuhu… Saya ingin berkata, pilihan itu selalu ada di tangan kita. Kita yang memutuskan. Kita juga yang harus menanggung konsekuensinya dong. Terlalu picik rasanya kita menyalahkan Tuhan atas pilihan yang sudah kita ambil. Nah, jadi kuncinya terletak pada kriteria teman hidup. Doakan dan minta Tuhan yang menuntun setiap hati kita. Apakah kriteria ini telah sesuai dengan kehendak-Nya atau kehendakku? Apakah kriteria seperti ini akan menyenangkan hati Tuhan? Apakah ia tersenyum saat aku memanjatkan doa-doa untuk meminta datangnya pujaan hati yang kelak nanti akan menemani sisa hidupku? Jadi kembali lagi, sebagai orang yang sudah percaya dan mengenal Kristus, ingat kembali tujuan hidup kita ini. Untuk menyenangkan hati Tuhan semata. Segala mimpi, tindakan, perkataan, perilaku, dan semua-muanya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi, bolehlah kita bertanya, “Apakah sampai hari ini saya sudah menyenangkan hati Tuhan?” Kerinduan kita bukanlah terletak pada kesenangan kita, melainkan pada kesenangan Tuhan. Jadi, kriteria teman hidup dalam menentukan teman hidup saya percaya merupakan sarana yang baik bagi kita untuk mengerti apa yang terbaik dalam hidup ini. Yang terbaik menurut Tuhan mungkin bukan yang terbaik menurut kita. Namun, dengan bergumul dan mencari kehendak Allah di dalam doa maupun Firman-Nya, saya percaya perlahan-lahan kita akan mulai mengerti maksudnya Tuhan. Maksud Tuhan mengirimkan wanita yang seperti ini ke dalam hidup kita. Atau maksud Tuhan mengirimkan pria yang seperti itu. Seiring berjalannya waktu, saya pribadi berdoa, teman-teman bisa mengerti maksud Tuhan. Recommended for you
Menanggalkanmanusia lama: 'aku yang dulu sudah mati'. Kedua, untuk hidup kudus kita perlu menanggalkan diri kita yang lama -berikut dengan segala dosa dan kebiasaan negatif, untuk hidup sebagai manusia baru di dalam Roh Kudus dan hidup di dalam rasa hormat pada Tuhan (2Kor 7:1) sehingga kita dapat memiliki buah-buah Roh (Gal 5:22-24).
Memiliki teman tentu sudah biasa. Punya teman satu geng yang bisa diajak senang-senang kapanpun kita lagi banyak uang, juga suatu hal yang pastinya biasa. Namun, miliki sahabat yang gak hanya mendampingi saat kita senang, tapi juga selalu ada saat kita sedang bersedih, nah ini baru luar biasa. Tapi, masih banyak lho orang yang belum bisa menemukan sahabat sejati seperti ini. Kebanyakan, teman-teman kita memang hanya datang saat sedang senang, sementara saat kita kesusahan, semua lari dan beberapa cara sederhana nih yang bisa kamu lakukan agar bisa menemukan seorang sahabat sejati dalam hidupmu. Yuk praktikkan caranya berikut ini. 1. Kamu harus terlebih dahulu belajar mencintai diri sendiriunsplash/kevin lamintoKunci utama agar bisa menemukan seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupmu adalah dengan belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Gak gampang memang, tapi juga bukan berarti hal ini mustahil untuk dilakukan. Apalagi, kamu gak hanya akan menemukan sahabat sejati, bersahabat dengan diri sendiri juga lebih mudah dilakukan ketika kamu mampu mencintai diri dan menerima segala kekurangan yang ada di Tidak menutup diriunsplash/Priscilla Du PreezYang namanya ingin menemukan sahabat, kamu tentu harus terbuka dengan berbagai orang yang menawarkan persahabatan denganmu. Menutup diri dan hanya asyik dengan diri sendiri gak akan membuat siapapun mau mendekat dan berusaha masuk ke kehidupanmu. Padahal, yang namanya sahabat sejati pasti haruslah bisa mengenalmu secara keseluruhan kan? Baca Juga 5 Alasan Pentingnya Miliki Sahabat yang Open Minded, Kamu Punya? 3. Berteman dengan siapa saja yang memberi dampak positif padamu unsplash/Roberto NicksonSelain gak menutup diri, kamu juga harus bisa menyaring siapa saja yang ingin menjalin pertemanan denganmu. Jangan sampai, kamu bersahabat dengan orang yang hanya memberi dampak negatif. Makanya, harus pandai-pandai menyeleksi orang yang masuk dalam circle pergaulanmu. Dengan begitu, siapapun sahabatmu nantinya, dia pastilah salah satu dari orang-orang yang memberi dampak positif dalam Gak mudah menjudge orang lain tanpa mengenal lebih jauhunsplash/NeONBRANDTak kenal maka tak sayang. Benar banget tuh pepatah yang satu ini. Sebelum benar-benar mengenal seseorang, kita wajib untuk gak menjudge dia. Misal karena gaya berpakaiannya yang aneh, kita jadi nyinyir dan suka membicarakannya di belakang, padahal kita gak tau alasan dia melakukan hal tersebut. Siapa tau ternyata dia adalah sahabat yang menyenangkan dan menjadi salah satu sahabat sejatimu Keluarlah dari zona nyaman dan lihat siapa yang selalu mendukungmuunsplash/Fabrizio VerrecchiaKamu juga akan bisa melihat sahabat sejatimu dari bagaimana responnya terhadap keputusan yang kamu ambil. Coba deh kamu keluar dari zona nyaman dan mulai melangkah meraih mimpimu, pasti kemudian kamu akan mulai bisa melihat siapa yang memberi dukungan, dan siapa yang malah ingin dukungan gak mesti dalam bentuk support nyata seperti kata-kata penyemangat, bisa jadi dia memberi dukungan dalam bentuk lain seperti nasihat atau wejangan yang sebenarnya sangat mudah memang mendapatkan sahabat sejati yang selalu ada dan selalu mendoakan kita dengan tulus. Namun percayalah, jika kamu mampu bersahabat dengan diri sendiri, maka langkah selanjutnya adalah kamu perlu menjadi sahabat bagi orang lain. Setelahnya, baru kamu akan melihat berapa jumlah sahabat sejatimu yang sesungguhnya. Baca Juga 6 Zodiak Paling Loyal yang Cocok Dijadikan Sahabat, Zodiakmu Ada? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
4 Muhammad meminta dipertemukan Teman Yang Maha Tinggi "Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi" (Hadits Shahih Bukhari 1574) Tanggapan: Hadits diatas adalah pelintiran, berikut hadits yang lebih menjelaskan. 44.450/4104. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap insan manusia diciptakan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Berpasang-pasangan, saling mengenal satu sama lainnya, saling melengkapi, apa adanya,mencintai seorang tulus dengan hati tanpa ada syarat apa pun untuk menjadikan keluarga sakinah,mawadah dan waromah. Cinta sejati itu penuh pengorbanan dan berjuang dari nol sampai sukses untuk maju bukan dizaman sekarang ini, mencari teman hidup, cinta yang tulus dengan menggunakan hati lebih sulit dikarenakan semua sudah dinilai,diukur dengan uang, materi, bahkan minta surat keputusan kerja tetap, surat perjanjian akta pranikah tertulis melalui cap notaris dengan isinya pembagian harta gono-gini, harus tahu jumlah nilainya, belum menikah meminta mobil atau rumah dll. Apakah ini dinamakan cinta dan nantinya mencari teman hidup itu lebih sulit diera keterbukaan informasi publik,era digitalisasi dan era cinta sejati yang tulus itu, menerima apa adanya dll merupakan bagian kesehatan jiwa manusia, kesehatan jiwa manusia dilihat dari segi ilmu psikologi komunikasi sangat penting, mahal sekali namun banyak orang sekarang tanpa sadar itu merupakan bagian gangguan kejiwaan contoh stress,depresi dll akibat dari gaya hidup yang terlalu berlebihan diluar batas kewajaran jiwa manusia sendiri pada akhirnya bunuh diri,depresi,stress berbagai tingkat level dll. Hal ini sering terjadi di masyarakat Indonesia tanpa disadari, seharusnya cinta sejati itu tulus mencintai seseorang,baik hatinya dan mencari teman hidup bukan karena materi uang dan uang saja yang dilihat saja melainkan bisa hidup selalu bersama,hidup bahagia, hidup sakinah,mawadah dan waromah, hidup sederhana namun tercukupi, tua bisa bersamanya selamanya, hidup menjadi tenang tanpa ada beban apa pun yang terpenting semuanya bisa tercukupi dan jangan diukur dengan nilai uang, materi saja, semua bisa dicari, rezeki sudah ada dan diatur, selalu berdoa,berusaha,yakin dan pasti segera tercapai cita-cita. Mencari teman hidup itu lebih sulit dibanding lainnya, teman hidup adalah teman yang dimana berjuang bersama, menikmati suka duka, tercukupi segala hal, hidup rukun, hidup selalu bersama, hidup dengan senang hati yang tulus, hidup sakinah,mawadah dan waromah, mengurangi stress dan depresi akibat dari gaya hidup yang terlalu berlebih,hidup selalu bersyukur, teman hidup itu sebagai teman segalanya termasuk diskusi, ngobrol bareng sambil minum teh manis berdua, makan roti dll disaat waktu kosong saat weekend pula penulis, penulis sedang mencari teman hidup Cahyo Prabowo, Lihat Healthy Selengkapnya
  • Ծебоհедофе еፋቂпсощοци хуцምφ
  • ሞδቶраν θшጫфуስатвዓ
  • Емяβαскιту авኸхушιպե нтизигеша
Munculdan berkembang sebagai cikal bakal bentuk hidup membiara kristiani pertama-tama atas usaha dan rintisan dari St. Antonius (Monastik Eremetis/Anakoret) dan St. Pachomius (Monastik Senobit). [7] Dimulai dari mesir cara hidup ini terus berkembang dan mengalami banyak perubahan dan perkembangan, baik dalam hal spiritual maupun institusional. “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Amsal 2717 Tidak dapat dipungkiri, sejak adanya berbagai media sosial banyak orang menjadi sangat bersemangat untuk berkomunikasi dengan “teman”. Dengan berbagai aplikasi orang bisa berkomunikasi langsung melalui pesan tertulis ataupun pesan lisan kapan saja. Memang, sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain untuk bisa menjadi teman untuk berinteraksi. Kemajuan teknologi memang bisa membuat dua orang yang terpisah jarak ribuan kilometer, sepertinya ada dalam satu ruangan saja. Istilah teman sekarang ini bukan saja mencakup orang yang pernah kita temui, tetapi juga teman-teman maya yang sebenarnya tidak pernah kita kenal. Bahkan, dalam dunia maya, orang bisa jatuh cinta dan bermesraan bak sepasang merpati yang mabuk kepayang. Pada pihak yang lain, melalui media sosial orang juga bisa menabur benih kebencian atau menjadi korban tipuan orang lain. Sebenarnya, lebih dari teman untuk berinteraksi, sebagian orang mungkin membutuhkan teman hidup. Teman hidup adalah tempat kita untuk bersandar dan mencari rasa aman. Kita dapat mempercayainya untuk segala hal dalam kehidupan dengan bergantung pada rasa cinta dan hormat, serta memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ini mungkin cocok untuk dipakai untuk pasangan kita, suami atau istri. Hubungan yang nyata ini tidak dapat dibayangkan secara maya dalam media sosial. Walaupun bagi orang Kristen teman hidup berarti teman hidup untuk seumur hidup, terkadang seorang bisa kehilangan pasangannya, mungkin karena adanya penyakit, kecelakaan, atau juga usia tua. Lebih dari itu, di zaman ini banyak juga pasangan Kristen yang bercerai sekalipun itu bukan yang dijehendaki Tuhan. Karena itu, jika orang mengatakan bahwa suami dan istri adalah pasangan sehidup semati, itu tidaklah tepat. Teman hidup ada, tetapi teman mati tidaklah ada. Karena itu, dalam pernikahan orang Kristen, janji pernikahan hanya menyangkut kesetiaan selama hidup, sampai saat kematian memisahkan pasangan itu. Di surga, seperti yang kita ketahui, tidaklah ada hubungan suami istri. Di surga tidak ada kematian, karena yang ada adalah kehidupan kekal. Dengan demikian, di surga semua orang yang diselamatkan adalah teman hidup di dalam kasih karunia Yesus Kristus. Jelas bahwa tujuan orang Kristen dalam berteman selama hidup di dunia adalah mencari teman hidup. Teman selama hidup di dunia, dan teman selama hidup di surga, untuk selama-lamanya. Ini tidaklah mudah, karena teman selama hidup di dunia, mungkin bukan teman hidup di surga. Teman yang ditemui di surga, mungkin bukan teman selama hidup di dunia. Tetapi, setiap orang Kristen tentu berharap agar semua sanak dan teman kita di dunia akan bisa menjadi teman hidup kita di surga melalui karunia keselamatan dari Tuhan dan iman yang bebar. Ayat di atas adalah sebuah pengajaran kepada kita tentang makna sebuah hubungan antar sesama manusia sebagai makhluk sosial dalam sebuah komunitas. Komunitas hidup itu mungkin bisa di ibaratkan seperti sebuah tempat tukang besi dalam menempa besi atau logam untuk membuat sebuah alat. Misalnya membuat cangkul, pisau atau membuat alat-alat dapur lainnya. Besi dan logam itu telah dirancang namun membutuhkan tempaan, gesekan dengan sesama besi atau bahkan api yang sangat panas untuk menghasilkan benda yang baik dan berkualitas. Hal ini telah menjadi gambaran yang tepat dan indah dalam membentuk kualitas hidup persahabatan yag lebih bermakna sekalipun melalui jalan dipukul dan digesekan hingga terluka. Pengajaran ini disampaikan seorang Raja yang sangat berhikmat yaitu Raja Salomo. Salomo agaknya berharap supaya pengajaran ini memberikan makna pembentukan diri setiap orang melalui hubungan persahabatan selama hidup di dunia, yang terkadang membawa situasi yang panas. Namin, ini seharusnya tetap bisa menemukan makna yang baik. Ini adalah faktor positif yang membangun persahabatan. Walaupun demikian, beberapa teolog mencatat bahwa ayat ini menyangkut hubungan yang terkadang dapat berdampak negatif. Orang bisa memberi masukan ke orang lain, dan bisa memberi terlalu banyak usul, atau memaksakan pendapatnya. Seseorang dapat memperkenalkan yang lain kebiasaan buruk. Teolog-teolog ini berpendapat bahwa interpretasi negatif adalah lebih akurat secara alkitabiah. Misalnya, Ronald Giese berpendapat, “…bukti alkitabiah untuk bagian kata tajam’ menunjuk pada pengertian yang negatif, seperti lidah yang tajam’ yang menunjukkan niat untuk melakukan kecaman yang bisa membawa kehancuran. Pada dasarnya, penggunaan kata Ibrani yang diterjemahkan tajam dalam ayat ini, digunakan di tempat lain untuk hal-hal yang berkonotasi licik atau niat jahat. Ini sebenarnya bukan hanya terjadi di antara masyarakat non Kristen, tetapi juga sering terjadi di kalangan anggota gereja saat ini. Sehubungan dengan hal persahabatan selama hidup di dunia, Rasul Paulus dalam hidupnya seakan sudah bisa membayangkan apa yang kita alami sekarang. Itu karena pada zamannya, orang Kristen yang tinggal di Korintus menghadapi masyarakat yang mempunyai berbagai kepercayaan, kebiasaan dan budaya yang seringkali tidak sesuai dengan iman Kristen. Dengan itu, tidaklah mengherankan jika ada orang Kristen di Korintus yang terpikat oleh apa yang nampaknya baik. Mereka kemudian jatuh dalam dosa dan cara hidup yang kurang benar, dan kemudian mempengaruhi yang lain. Kepada jemaat Korintus Paulus mengingatkan “Janganlah kamu sesat Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.” 1 Korintus 1533-34 Pagi ini mungkin kita bersiap untuk ke gereja. Di gereja, kita bersekutu dengan saudara-saudara seiman, memuji Tuhan dan mendengarkan firman-Nya. Kita merasa tenteram dan bahagia, dan Tuhan terasa dekat. Mungkin kita berharap bahwa ketenteraman dan kebahagiaan juga bisa ditemui diantara beberapa teman-teman Kristen kita. Tetapi, seusai kebaktian kita akan kembali menghadapi dunia dengan segala tipu muslihatnya. Dalam hal ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada banyak orang Kristen yang sebenarnya tidak benar-benar mengenal Tuhan, atau tidak mengenal Tuhan dengan benar. Mungkin kita sudah terbiasa bergaul dengan mereka dan merasa bahwa mereka adalah orang yang baik. Tetapi firman Tuhan mengatakan bahwa kita tetap harus berhati-hati dalam berinteraksi, agar kita tidak mengikuti pandangan dan kebiasaan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan yang sudah memerintahkan kita untuk mengerjakan iman kita dengan sungguh-sungguh. Kita harus mencari apa yang positif; dan menghindari apa yang negatif dalam pergaulan, yang tidak membawa kemuliaan bagi Tuhan. Orang Kristen haruslah mencari teman untuk hidup di dunia dan di surga! Langsungsaja cek di bawah ini, ya! Selamat membaca dan menemukan inspirasi! 1. Berbagi Kebahagiaan. Hari ini merupakan hari yang indah dan istimewa karena Tuhan memberimu kehidupan. Semoga kamu dapat berbagi kebahagiaan dengan orang yang kamu kasihi. Selamat ulang tahun, Tuhan Yesus memberkati. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa saja yang dapat membuat suatu hubungan berjalan baik? Apa yang harus kita perhatikan dalam memilih pasangan hidup? Bagaimana kita mengetahui bahwa si dia adalah orang yang tepat untuk dinikahi ? Anda mungkin pernah mengalami hubungan yang buruk di masa lalu; jadi kriteria apa saja yang perlu Anda temukan dalam diri si dia agar Anda tidak terjebak dalam kesalahan yang sama dan terluka lagi ? Kriteria yang umumnya dicari adalah ”Seseorang yang memiliki rasa humor dan dapat membuat kita tertawa”. ”Seseorang yang bertubuh atletis dan rajin berolah raga.” ”Seseorang yang menyukai traveling, shopping dan menonton pertunjukan musik.” Itulah sebabnya mengapa kita terperangkap ke dalam berbagai masalah. Ketika berbicara mengenai seseorang yang humoris, tegap, ramah, tenang dsb kita sedang mengacu pada kepribadiannya bukan karakternya. Seorang pembunuh berantai bisa memiliki kepribadian yang menyenangkan dengan rasa humor yang tinggi. Seorang pemerkosa pun bisa memiliki tubuh yang atletis dan suka berolah raga. Seorang psikopat bisa memiliki kepribadian yang ramah dan sangat tenang. Dan seorang pelacur bisa saja menyukai traveling, shopping dan menonton pertunjukan musik. Apakah ini berarti Anda menyukai seorang pembunuh, pemerkosa, psikopat dan pelacur ? Tentu tidak ! Akan tetapi jika Anda tidak bersedia mengubah kriteriamu dalam hal ini, maka pada akhirnya Anda akan selalu jatuh ke tangan orang yang salah. Kunci untuk memilih pasangan hidup yang tepat adalah carilah seseorang yang berkarakter baik, bukan kepribadiannya saja yang baik. Sebab karakter akan menentukan cara ia memperlakukan dirinya, Anda dan anak-anakmu suatu hari kelak. Karakter adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat. Hubungan itu seperti kue tart, di mana karakter adalah bahan dasarnya dan kepribadian adalah lapisan gulanya. Ketika Anda sedang menimbang apakah si dia cocok untuk dijadikan pasangan hidup, daripada bertanya ”Apakah dia mencintaiku?” lebih baik Anda bertanya ”Seberapa mampukah si dia mencintaiku?” Jika si dia adalah seorang pemarah, jelas dia tidak memiliki kapasitas untuk mencintai Anda. Jika si dia belum dipulihkan dari luka batin masa lalunya, si dia juga sulit mencintai Anda sepenuhnya. Jika si dia tidak bertumbuh dalam Kristus, maka si dia tidak mampu mencintai Anda dengan benar. Jika si dia tidak mampu bersikap tegas terhadap campur tangan orang tuanya, maka si dia akan mengalami kendala untuk mencintai Anda. Kita akan belajar ketujuh kriteria yang harus ada dalam diri si dia. Kriteria ini adalah karakter yang baik dalam diri seseorang. 1. Komitmen Terhadap Pertumbuhan Pribadi Inilah kriteria utama yang perlu ada dalam diri calon pasangan hidup kita. Jika Anda mampu menemukan seseorang yang memiliki komitmen terhadap pertumbuhan pribadinya, berarti Anda telah meraih setengah dari pernikahan yang bahagia. Jenis masalah apakah yang paling sering dihadapi oleh para pasangan ? Yang satu mau maju yang satunya tidak mau. Yang satu coba membahas persoalan yang dihadapinya, yang satunya menolak. Yang satu melihat celah yang memerlukan perbaikan, tetapi yang satunya menyangkal. 1 2 3 4 5 Lihat Humaniora Selengkapnya Haltersebut akan memudahkanmu apabila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan kamu tidak mengambil pilihan awal. 4. Melakukan pengambilan keputusan. Nah! Setelah tiga cara sebelumnya telah kamu selesaikan. Kini saatnya kamu dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan diri kamu, kemudian kamu dapat menjalani pilihan tersebut. 5. Evaluasi.
Selama Hari Orang Muda Sedunia pada July 2008, Benediktus XVI mengingatkan warisan yang kita telah terima dari generasi terdahulu, dan mendorong pendengarnya untuk membangun kehidupan Kristiani mereka yang kuat serta masyarakat dan dunia yang lebih generasi harus mempertimbangkan apa yang akan ditinggalkan untuk mereka di masa depan Apa yang harus kita lakukan, dan bagaimana kita harus melakukannya, sehingga dunia di hari esok menjadi lebih baik dari yang sekarang. “Iman mengajarkan kepada kita bahwa dalam Yesus Kristus, Sang Sabda telah menjadi daging, kita menjadi semakin paham betapa besarnya kemanusiaan kita sendiri, misteri kehidupan kita dalam dunia dan takdir yang luhur yang menunggu kita di Surga cf. Gaudium et Spes, no 24. Iman juga mengajarkan kepada kita bahwa kita adalah makhluk Tuhan, diciptakan serupa dan sesuai dengan gambaran-Nya, diberkati dengan harga diri yang tak tergugat dan dipanggil menuju kehidupan yang kekal.” Pesan Kristiani memampukan kita untuk menyadari martabat manusia yang sejati, dan memberikan kepada kita kemampuan untuk bertindak sesuai dengan membutuhkan semangat penginjilan kebenaran dari Gereja, di mana mengirimkan pesan pengajaran Kristus yang selalu relevan. Dan Tuhan kita, saat dia menjelaskan dengan jelas kepada kita dengan teladan hidup-Nya, menghendaki kita orang Kristiani untuk peduli terhadap orang-orang di sekeliling kita, dan untuk melayani masyarakat. Ini adalah rahasia dari suka cita Kristiani; untuk menjadi pembawa pesan dari perwujudan amal kasihKerasulan muncul dari kesadaran dari diri kita akan misi dari amal kasih di mana Tuhan memanggil kita. Orang Kristiani adalah saksi hidup amal kasih Kristus di antara sesama pria dan wanita dan untuk menyatukan mereka. Inilah mengapa kerasulan tidak bisa hanya menjadi taktik biasa atau strategi untuk membawa jiwa kepada Tuhan; maupun juga tidak terdiri dari rangkaian tugas, karena mengalir dengan alami dari kasih. Kita selalu mengingat bahwa keefektifan datang dari Tuhan, walaupun Dia memakai kecenderungan sikap dari setiap kasih dan kerasulan saling bantu membantu; faktanya, kita dapat mengatakan bahwa mereka tidak terpisahkan, karena amal kasih mengarah kepada daya cipta dalam menemukan bagaimana kita dapat meningkatkan pelayanan kita kepada orang lain. Pesan yang Santo Josemaría terima juga merupakan hal yang penting dalam hubungan antara amal kasih dan kerasulan, dan menekankan kedua itu-amal kasih yang merupakan kerasulan, dan kerasulan dilakukan untuk kasih-diidentifikasikan dengan persahabatan. “amal kasih membutuhkan untuk kita hidup menjalin persahabatan.”“Sebagai seorang Kristiani, sebagai Anak Tuhan, persahabatan dan amal kasih adalah satu dan hal yang sama. Mereka adalah terang ilahi yang menyebarkan kehangatan.” Nilai keluhuran dari amal kasih memampukan kita untuk memahami realitas terdalam mengenai tetangga kita. Dengan pertolongan dari Rahmat Tuhan, kita orang Kristiani menemukan di dalam setiap Anak Tuhan, saudara laki-laki atau saudara perempuan dari Kristus; kita menemukan Tuhan sendiri di sana, yang memberikan kepada kita gambaran-Nya dalam pribadi manusia, supaya kita dapat memperlakukannya dengan penuh hormat dan menghormatinya sebagaimana mestinya. Kerasulan, yang bertujuan menjadi satu dan hal yang sama dengan persahabatan, secara sederhana “memuliakan”-Saya bersikeras-gambaran dari Tuhan ditemukan pada setiap dan semua manusia, dan melakukan semua yang kami bisa untuk untuk membuat mereka berkontemplasi pada gambaran-Nya, sehingga mereka dapat belajar untuk berbalik pada Kristus.”Amal kasih yang sejati tidaklah sama dengan kasih sayang alami; itu lebih jauh daripada hubungan keluarga atau persahabatan yang berdasarkan minat yang sama atau hiburan; maupun juga hanya rasa belas kasih yang kita rasakan bagi mereka yang merasa kesepian atau menderita dalam beberapa cara. Itu diukur oleh cinta yang Kristus ekspresikan dalam “perjanjian baru,” cinta Tuhan sendiri, Kasih yang Aku miliki dan Aku akan selalu miliki untuk engkau, karena sumbernya adalah kehidupan intim Tritunggal Mahakudus. Itu adalah cinta yang tidak ditundukkan oleh kekurangan fisik atau pribadi; itu adalah sebuah keinginan “untuk bersama-sama dengan anak-anak manusia” bahwa bukan dosa, penolakan, maupun Salib dapat menahannya. Nilai keluhuran dari amal kasih adalah cinta yang Tuhan sendiri menanamkan di setiap hati orang Kristiani, untuk mengambil dan meningkatkan semua kasih manusia menuju kepada level Adikodrati, semua kerinduan dan aspirasi siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah; karena Allah adalah kasih. Kita dapat menafsirkan kata dari Santo Yohanes, dan menambahkan bahwa mereka yang tidak mengasihi tidak mengenal tetangga mereka juga, karena mereka tidak mengenali gambaran Tuhan di dalam manusia yang lain. Kurangnya amal kasih dapat berpengaruh kepada kecerdasan intelektual orang dan kemampuan lainnya sedemikian rupa sehingga mereka tidak menjadi tidak peka pada tuntutan Tuhan dan ketidakmampunan untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada orang lain. Lebih buruk lagi, itu menjadikan mustahil bagi Tuhan sendiri untuk mengakui orang seperti itu sebagai Anak-Nya seolah-olah Tuhan dicegah untuk menjangkau jiwa mereka yang menutup diri dari paling penting untuk setiap orangAmal kasih memiliki makna sepenuhnya ketika kita menempatkan diri sepenuhnya pada pelayanan untuk orang lain, pada saat kita mengakui bahwa panggilan Kristiani terdiri dari membuat diri kita sendiri sebagai pemberian untuk orang lain, sehingga banyak pria dan wanita dapat bertemu adalah teladan yang Yesus sendiri berikan kepada kita, dan menjadi saksi-saksi dari kehidupan Dia di dalam dunia yang di catatkan bagi kita. Dia bersukacita di dalam kebahagiaan teman-Nya, dan dia menderita di dalam kesedihan teman-Nya. Dia selalu meluangkan waktu bagi orang lain. Dia mengatasi kelelahan-Nya untuk berbicara dengan wanita Samaria; Dia berhenti di dalam perjalanan-Nya menuju rumah Yairus, untuk berkunjung kepada wanita yang menderita dari sakit pendarahan; dan, di tengah dari penderitaan-Nya di atas kayu Salib, Ia berbicara kepada pencuri yang baik dan membuka pintu Gerbang Firdaus kepada dia. Dan kasih Dia turun ke spesifik kita menyaksikan ini dalam kepedulian Dia untuk menemukan makan bagi mereka yang mengikuti-Nya, dan dalam Ia menemukan kebutuhan material itu; Ia peduli kepada kebutuhan para Murid-Nya untuk beristirahat, dan membawa mereka ke tempat terpencil untuk meluangkan waktu untuk kebersamaan. Kita dapat mengutip dari banyak teladan yang lain di mana menunjukkan arti pentingnya yang Tuhan berikan kepada setiap nyata dari persahabatan adalah mendahulukan kepentingan orang lain, memberikan waktu dan perhatian kita kepada mereka. Ini adalah kunci yang Santo Josemaría berikan kepada kita untuk memperlihatkan Kristus kepada orang lain. Dan Yesus mengajarkan kepada kita dengan kehidupan-Nya-Ia selalu menyediakan waktu untuk mendedikasikan diri-Nya kepada setiap individu, untuk meluangkan waktu dengan semua orang. Amal kasih memiliki makna sepenuhnya pada saat kehidupan orang lain menjadi lebih penting bagi saya. Orang-orang yang bertemu dengan seorang Kristiani yang sejati perlu untuk menemukan cinta Tuhan sendiri, pada saat mereka menyaksikan bagaimana mereka diperlakukan, bagaimana mereka begitu bernilai, bagaimana mereka didengarkan, bagaimana kebaikan mereka diperhitungkan, bagaimana mereka diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari petualangan perlu untuk menyediakan pertolongan yang efektif kepada jiwa-jiwa melalui arah spiritual bahkan jika istilah ini tidak digunakan itu adalah bagian dari kerasulan kita. “Bermeditasilah pada ini sarana yang paling kuat dan yang paling efektif, jika tidak digunakan dengan benar, menjadi penyok, kelelahan, dan tidak berguna.” Dalam arti yang positif, kita seharusnya berusaha untuk membantu setiap individu untuk mengenali talenta yang telah Tuhan berikan kepada mereka, dan untuk melihat bagaimana caranya mereka menggunakannya untuk melayani orang lain. Kita perlu untuk mendorong inisiatif mereka, seperti yang Yesus lakukan kepada Para Rasul, menyiapkan mereka satu demi satu, berusaha untuk menarik keluar yang terbaik dari semua orang. Kita berusaha untuk mencari tahu situasi mereka, keluarga dan tanggung jawab profesional mereka, dan menempatkan diri kita pada posisi mereka. Kita membagikan kepada mereka kepedulian dan tantangan dari masyarakat sekarang, dan misi dari Gereja dan Karya-Nya, dalam dunia yang sangat putus asa mencari terang dan garam, bahkan tanpa selalu membumbui semuanya dengan garam dari amal kasih. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong; ia tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, ia tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi ia bersukacita karena kebenaran; ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Amal kasih selalu siap untuk mencari apa yang terbaik bagi semua orang, di mana membutuhkan hati yang besar dan murah hati, belajar untuk mengabaikan kekurangan orang lain seperti kekurangan diri kita sendiri, naik dari kemarahan, suasana hati yang buruk atau jawaban yang kasar. Orang yang beramal adalah sabar, dengan semangat ketabahan hati mereka paham bagaimana harus menunggu, tidak pernah mempermalukan orang lain, menanggung segala sesuatu untuk kasih; mereka tidak mengeluh, atau bersukacita di atas penderitaan orang lain atau kemunduran, dan tidak berusaha untuk menonjol. Mereka selalu siap memberikan kata-kata yang bersahabat tentang pengertian dan dari persahabatanDengan teladannya, Santo Josemaría mengajarkan kepada kita bagaimana untuk menjadi sahabat untuk sahabat kita. Seorang sahabat, seperti yang ditulis para penulis klasik, adalah diri yang lain-seseorang yang membantu membuat kehidupan kita lebih bisa ditoleransi, yang selalu ada untuk kita dalam kesulitan kita, dan berbagi suka dan duka kita. Seorang sahabat adalah seseorang yang dapat berbagi rahasia karena kita dapat mempercayai mereka. Kita semua harus bisa mengandalkan satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menempuh jalan kehidupan dengan cara ini, untuk membuat aspirasi kita berbuah, untuk mengatasi kesulitan, untuk mendapatkan manfaat dari hasil upaya kami. Karena sangat pentingnya arti dari persahabatan, tidak hanyalah dengan manusia tetapi juga pada bidang adalah sesuatu yang mudah diperhatikan; ini hampir merupakan realitas nyata kita dapat merasakan bahwa kita selaras dengan seorang teman, bahwa ada hubungan antara kita, bahwa kita saling menikmati pertemanan satu dengan yang lainnya. Untuk orang Kristiani, persahabatan dinaikkan pada level yang baru oleh Rahmat, dan menjadi cara untuk mengkomunikasikan kehidupan Kristus kepada orang lain. Dengan demikian persahabatan diubah menjadi hadiah nyata dari Tuhan, tidak terpisahkan dari amal semua butuh untuk bertumbuh dalam apresiasi kita untuk nilai dari persahabatan, dan meluaskan lingkaran dari perkenalan kita. Sebagai seorang Kristiani kita perlu untuk membangun dialog yang positif dengan berbagai macam orang, dan tidak pernah membiarkan pendapat kita sendiri menghasilkan diskriminasi yang tidak adil, atau tingkah laku kita atau perkataan yang menyinggung mereka yang memiliki pandangan yang berbeda. Untuk mencapai ini, kita perlu untuk mau mendengarkan dan mencoba untuk memahami alasan mereka untuk apa yang mereka lakukan; kalau tidak akan ada dialog yang benar, karena orang akan dengan cepat menyadari kita tidak tertarik dengan apa yang mereka katakan. Kita perlu untuk belajar melihat dari sudut pandang orang tidaklah berarti bahwa kita seharusnya menghasilkan hal-hal yang tidak bergantung kepada kita—karena mereka adalah milik Tuhan—atau bersembunyi atau memutarbalikkan ajaran Kristus karena ketakutan untuk menyakiti seseorang. Tingkah laku seperti itu akan sama dengan menipu seseorang yang kita cintai, menutupi satu-satunya jalan menuju kebenaran yang dapat memuaskan kerinduan dari hati manusia dan menyembuhkan kelelahan mereka. Melainkan, kasih Kristus menguatkan sudut pandang sudut pandang kita sendiri, sambil memberikan kedamaian di hati dan kelembutan kita dengan cara kita mengekspresikan diri. Dengan demikian kita akan membawa pesan pengharapan dan keselamatan Tuhan kita lebih menarik bagi orang lain pada saat kita memberikan nasihat, ketika kita membetulkan sikap seseorang, kasih sayang kita kepada teman-teman kita akan menuntun kita menggunakan kata-kata yang tidak menyakitkan mereka atau menyiratkan bahwa kita menghakimi mereka. Perkataan kita akan dianggap apa adanya sebuah keinginan tulus untuk kebahagiaan teman-teman kita akan mengalami kebenaran dari perkataan Santo Ignatius dari Antiokhia “Kekristenan bukan karya persuasi, tetapi kebesaran.” Kebesaran itulah kasih amal Kristus, karena orang akan tertarik kepada Tuhan bukan karena argumen kita melainkan apa yang mereka lihat dalam diri kita, dengan Rahmat Tuhan.“Setiap generasi orang Kristiani perlu untuk menebus, untuk menguduskan waktunya sendiri. Untuk melakukan ini, ia harus memahami dan berbagi keinginan kepada orang lain-satu sama yang lainnya-untuk membuat mereka dikenal, dengan “karunia lidah ,’ bagaimana mereka berhubungan dengan tindakan Roh Kudus, dengan aliran harta yang permanen yang datang dari hati Tuhan kita. Kita orang Kristiani dipanggil untuk mengumumkan, di zaman kita sendiri, ke dunia ini di mana kita berada dan di mana kita hidup, pesan-lama dan sekaligus baru-dari Injil.”Hidup untuk Orang lainSanto Agustinus menuliskan “jika engkau diam, diamlah karena cinta. Jika engkau berbicara, bicaralah karena cinta.”
Karenaapa yang baik yang aku mau tidak aku lakukan: tetapi yang jahat yang aku tidak mau, itu yang aku lakukan' (Roma 7:18-19). Kita tidak mampu untuk tidak berbuat dosa, jadi bertobat saja dan mengaku dosa kepada Tuhan lebih sering dan aku juga akan berdoa untukmu." Mendengar dia mengatakan ini, aku benar-benar kehilangan harapan.

Teman Hidup dari Tuhan Sudah bukan hal yang tabu lagi jika seorang remaja mengatakan bahwa dirinya ingin memiliki seorang pasangan. Berbagai pernyataan tentang cinta dan pasangan pun mulai bermunculan. Ada yang mengatakan cinta itu buta. Beberapa juga berpendapat bahwa memiliki pasangan dapat menambah semangat untuk melakukan sesuatu. Apakah pendapat itu benar sepenuhnya? Ketika kita merasa jatuh cinta pada seseorang, ada baiknya kita menguji apakah perasaan itu hanya bersifat sementara atau tidak. Sejatinya, cinta itu memerlukan pengujian ruang dan waktu. Apakah kita tetap mencintai “dia” meski terpisah oleh jarak? Apakah perasaan cinta kita terhadap “dia” bertahan untuk waktu yang lama atau hanya sebentar saja? Jika kita merasa yakin betul dengan perasaan kita terhadap “dia”, berdoalah supaya Tuhan memberi petunjuk. Tunggulah hingga Tuhan benar-benar memberi petunjuk yang jelas kepada kita. Berusahalah untuk mengutamakan Tuhan dengan cara tidak lancang mengambil keputusan sendiri. Jika Tuhan menjawab “dia” bukanlah pilihan yang terbaik, maka jangan paksakan. Jika Tuhan menjawab iya, percayalah Tuhan akan mendekatkan kita padanya dengan cara yang indah dan di waktu yang tepat. Pasangan bukanlah hanya sebagai penyemangat bagi kita untuk melakukan sesuatu, melainkan membuat keberadaan kita yang tidak sempurna akan menjadi indah dengan hadirnya pasangan kita. Pasangan yang Tuhan pilihkan untuk kita akan menjadi teman bagi kita dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun. Percayalah, jika kita mendasari semuanya dengan mengutamakan Tuhan, maka hasilnya akan indah. Ketika kita merasa jatuh hati terhadap seseorang, ujilah terlebih dahulu dan tanyakan pada Tuhan apakah orang yang kita sukai itu adalah yang terbaik. Bersabarlah karena semua yang Tuhan rencanakan atas hidup kita adalah baik. TUHAN Allah berfirman “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 218 Artikel Lainnya Post navigation

9 Dalam satu kelas di suatu sekolah di daerah Jawa Tengah, yang mayoritas masyarakatnya tidak suka suara yang keras, ada si Epen dari etnis Papua, punya sifat pendiam tapi mudah bergaul, sementara si Asep dari Sunda pintar main basket, tinggi dan tampan, tetapi kurang mampu dalam pelajaran Matematika, Sitorus dari Tapanuli, suaranya keras kalau bicara, suka menggoda teman-temannya.

Unduh PDF Unduh PDF Dalam aspek tertentu, kehidupan yang baik sebagai umat Kristiani terkesan berbeda dari penganut agama lain. Contohnya, hidup terasa lebih menyenangkan apabila Anda terus menjalin relasi dengan Tuhan dan menjalankan perintah-Nya, alih-alih mengejar materi dan kesuksesan duniawi. Mengutamakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari membuat Anda mampu mengatasi kesulitan sehingga keseharian terasa damai dan bahagia. 1 Jadilah pengikut Yesus jika Anda ingin menjalani kehidupan sebagai orang Kristen. Selain memahami hal-hal yang berkaitan dengan kekristenan, Anda harus menjadi pengikut Yesus agar bisa menjalani kehidupan Kristiani yang baik. Untuk itu, berdoalah kepada Yesus untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah Anda lakukan. Mintalah Ia menguatkan Anda agar tidak berbuat dosa lagi dan mengabdikan diri sebagai pengikut-Nya.[1] Dalam Injil Yohanes 146, Yesus bersabda "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku". Ini berarti, satu-satunya cara menjalin relasi dengan Tuhan adalah menjadi pengikut Yesus. Berdoa adalah hal yang personal. Anda bebas merangkai kata-kata saat berdoa, misalnya "Tuhan Yesus, aku menyadari kelemahanku. Aku sering marah dan pernah berbohong. Ampuni dosa-dosaku. Aku ingin menjadi murid-Mu supaya aku bisa menjalani hidup sesuai sabda-Mu. Bimbinglah langkahku dan bantulah aku agar menjadi pribadi yang lebih baik. Amin." Tip Pembaptisan di gereja merupakan cara simbolis untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda mengabdikan diri sebagai pengikut Yesus. 2 Lakukan pengakuan dosa kepada Tuhan. Sesuai Kitab Suci, Anda harus mengaku dosa agar bisa menjadi pengikut Yesus, tetapi jangan hanya sekali. Manusia tidak luput dari kesalahan. Jika Anda berbuat salah, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon pengampunan dan bimbingan agar Anda tidak berbuat dosa lagi.[2] Dalam kitab 1 Yohanes 19, Yesus bersabda "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". 3 Berdoalah setiap saat agar relasi dengan Tuhan lebih akrab. Setelah meminta Tuhan memimpin kehidupan Anda, biasakan berkomunikasi dengan-Nya tentang apa saja. Dalam kitab 1 Tesalonika 517, Yesus bersabda "Tetaplah berdoa". Syukuri semua berkat yang Tuhan berikan, pujilah Tuhan karena kemurahan-Nya, mintalah bimbingan-Nya saat ingin mengambil keputusan, dan andalkan Tuhan sebagai sumber penghiburan saat berduka.[3] Dalam Injil Matius 69-13, Yesus mengajarkan doa untuk berkomunikasi dengan Tuhan, yaitu doa Bapa Kami "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]". Cara lain berdoa adalah membaca Mazmur, yaitu kitab yang berisi banyak sekali doa kepada Tuhan. 4 Sisihkan waktu untuk membaca Kitab Suci setiap hari. Doa merupakan sarana berkomunikasi dengan Tuhan, tetapi Anda harus membaca Kitab Suci jika ingin mendengar suara Tuhan. Anda boleh membaca Kitab Suci mulai dari halaman pertama sampai terakhir, mempelajari Sabda Tuhan dengan membaca Kitab Suci edisi studi, atau membaca buku renungan untuk mencari tahu makna ayat tertentu.[4] Anda harus memahami ajaran Yesus jika ingin menjalin relasi yang erat dengan-Nya. Dalam Injil Yohanes 663, Yesus bersabda "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup". 5 Bergabunglah dalam komunitas Kristiani untuk memuji Tuhan dan bersosialisasi. Jika ingin mempererat relasi dengan Yesus, sebaiknya Anda mengikuti kursus di gereja yang mengajarkan Sabda Tuhan. Selain mendapatkan pengajaran yang bermanfaat dari pemimpin gereja, Anda bisa berdiskusi dengan umat yang lain dan memuji Tuhan dalam komunitas Kristiani.[5] Selain itu, bergabunglah dalam persekutuan doa, grup yang mempelajari Kitab Suci, atau aktivitas lain untuk memperluas pengetahuan. Kitab Ibrani 1024-25 menjelaskan bahwa pertemuan umat Kristiani merupakan kesempatan untuk saling menyemangati "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat". Iklan 1 Tolak keinginan berbuat dosa. Meskipun sulit, jangan berbuat dosa jika Anda ingin menjadi orang Kristen yang baik. Dosa bukan bagian dari rancangan Tuhan, tetapi manusia tidak luput dari kesalahan. Jika Anda berbuat dosa, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon ampun dan jangan berbuat dosa lagi.[6] Dalam kitab Kolose 35-10, Yesus bersabda "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, kemarahan, kemurkaan, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dan dusta". Menjalankan perintah Tuhan merupakan cara membuktikan bahwa Anda mengasihi Yesus sesuai sabda-Nya dalam Injil Yohanes 1421 "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya". 2 Jadilah pribadi yang mampu mengasihi, menolong, dan mengampuni orang lain. Bagikan kasih Tuhan kepada orang lain saat berinteraksi dengannya. Jika seseorang menyakiti perasaan Anda, berusahalah memaafkan perbuatannya seperti Tuhan sudah mengampuni kesalahan Anda. Berikan motivasi dan dukungan kepada orang yang Anda temui. Berikan bantuan kepada orang yang membutuhkannya.[7] Dalam kitab Yakobus 119-20, Yesus menasihati agar "setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah". Dalam Injil Matius 53-10, Yesus menyampaikan khotbah yang biasa disebut "Sabda Bahagia" untuk mengingatkan pengikut-Nya agar menjadi pembawa damai, bersikap lemah lembut, dan menjunjung tinggi kebenaran. Saat menyampaikan "Sabda Bahagia", Yesus berkata "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga". 3 Jangan terjebak oleh materialisme. Banyak orang sangat menghargai harta benda dan kesuksesan yang diraih, tetapi dalam Kitab Suci, hal tersebut bersifat "duniawi". Abaikan gagasan yang mengatakan bahwa Anda harus memiliki benda tertentu agar bisa hidup bahagia atau mencapai taraf kehidupan tertentu agar dianggap sukses oleh masyarakat. Bagi orang Kristen, relasi dengan Tuhan harus menjadi prioritas utama saat menjalani keseharian.[8] Dalam kitab 1 Yohanes 215, Yesus bersabda "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu". Yesus mengingatkan kita agar mengutamakan apa yang berharga di mata Tuhan, bukan hal-hal yang dianggap penting secara duniawi, misalnya hawa nafsu, kecantikan, dan materi. Ayat berikutnya, 1 Yohanes 216, Yesus melanjutkan ajaran-Nya "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia". 4 Dengarkan panggilan Tuhan untuk memilih cara menolong orang lain. Pelayanan merupakan aspek penting dalam kehidupan Kristiani. Jadi, luangkan waktu untuk menolong orang lain, misalnya dengan menjadi pendeta/biarawan untuk mewartakan Sabda Tuhan, mengumpulkan perlengkapan belajar untuk disumbangkan melalui Seksi Sosial gereja, atau menjadi karyawan yang jujur dan loyal kepada perusahaan.[9] Selain menyenangkan hati Tuhan, melakukan aktivitas pelayanan membuat Anda merasa bahagia karena berbuat baik kepada orang lain. Dalam kitab Filipi 23-4, Yesus mengatakan bahwa kita harus menolong orang yang berkekurangan "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga". Dalam kitab 1 Petrus 410, Yesus mendorong kita untuk menolong orang lain dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki "Layanilah seorang akan yang lain sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah". KIAT PAKAR "Seseorang yang ingin menjalani kehidupan Kristiani harus menjadi pengikut Yesus Kristus yang taat serta memahami apa yang Ia katakan dan lakukan. Semudah itu." Zachary Rainey Pendeta yang Ditahbiskan Rev. Zachary B. Rainey adalah pendeta yang ditahbiskan dengan lebih dari 40 tahun masa pelayanan dan kegiatan pastoral, termasuk 10 tahun sebagai pendeta rumah sakit. Dia merupakan lulusan Northpoint Bible College dan anggota Dewan Umum Sidang Jemaat Allah. Zachary RaineyPendeta yang Ditahbiskan 5 Sampaikan kesaksian iman kepada orang lain. Salah satu perintah Yesus kepada murid-murid-Nya adalah mewartakan Sabda-Nya. Dalam Injil Markus 1615, Yesus bersabda "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Oleh sebab itu, carilah kesempatan untuk memberikan kesaksian tentang makna relasi Anda dengan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, Anda boleh bercerita tentang iman Kristiani atau menyalurkan kasih Tuhan kepada orang lain melalui perbuatan.[10] Sabda Yesus dalam Injil Matius "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga". Matius 514-16. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
.
  • j6wfyr48xf.pages.dev/380
  • j6wfyr48xf.pages.dev/298
  • j6wfyr48xf.pages.dev/921
  • j6wfyr48xf.pages.dev/74
  • j6wfyr48xf.pages.dev/150
  • j6wfyr48xf.pages.dev/969
  • j6wfyr48xf.pages.dev/40
  • j6wfyr48xf.pages.dev/334
  • j6wfyr48xf.pages.dev/941
  • j6wfyr48xf.pages.dev/214
  • j6wfyr48xf.pages.dev/999
  • j6wfyr48xf.pages.dev/485
  • j6wfyr48xf.pages.dev/791
  • j6wfyr48xf.pages.dev/540
  • j6wfyr48xf.pages.dev/900
  • cara mencari teman hidup secara kristiani