Lenovo, pabrikan Cina yang punya kekuatan brand seperti produk dari Korea tahun ini cukup gemilang. Kelebihan Lenovo adalah kekuatan “branded” ada merk tapi harga tidak segila saingannya. Ini salah satu kunci suksesnya terutama di Indonesia yang mengincar pasar low end yang tidak ingin mengorbankan performa. Nah membaca iklan di koran ada tablet 7″ Quadcore bisa telepon dengan kemampuan dual simcard bikin saya penasaran dan akhirnya berburu tablet ini, cari di okeshop sesuai iklan di koran tidak ketemu-temu. Tahunya ketemu di toko online Bhinneka bisa cicilan 0% dengan kartu kredit tertentu. Setelah memakai sekitar 1 minggu tablet ini tampaknya akan berada di pangku saya cukup lama 🙂 Ada beberapa keunikan dan kelebihan yang produsen/pabrikan Cina harus belajar dari Lenovo. Mari kita kupas secara lebih rinci – Unified Storage. Oom, gimana instal aplikasi di SDcard? Oom, gimana partisi ext2sd? Oom, kok Android saya tidak bisa menjalankan App2SD? Ini adalah serangkaian pertanyaan yang jika dirangkum menjelaskan betapa busuknya sistem Android. Instal aplikasi sedikit saja sudah low memory, WTH?! Ketika Anda beli smartphone ataupun smart tablet tidak mungkin Anda harus bergelar sarjana komputer, apalagi harus sampai pelajari masalah partisi kecuali Anda doyan oprek lain cerita ya hehehe. Tapi kebanyakan dari kita akan ilfil jika sudah mengetahui keterbatasan memory Android kita. Nah inilah kelebihan Lenovo A3000 ini, ketika beli dan mencoba Lenovo A3000 dalam hati saya, yahhhh ketipu Android lagi, karena storage Lenovo A3000 terbagi dua yaitu Internal Storage 1GB dan USB Storage sekitar 12GB. Berdasarkan pengalaman, saya cukup trauma dengan memory Android, 1GB internal memory adalah malapetaka. Tapi uniknya dengan Lenovo A3000, tidak lama setelah menyalakan koneksi wifi, tiba-tiba muncul update system Android dari Lenovo secara OTA Over The Air sebesar 7MBan. Baru kali ini pakai Android pabrikan ada update seperti ini, biasanya hanya ada di produk HTC/Samsung/branded. Begitu selesai download dan klik instal, Lenovo A3000 langsung mati dan muncul gambar gigi robot berputar dan gak lama kemudian updating selesai. Lalu iseng saya cek memory internalnya. Loh, USB storage menghilang dan internal memory menjadi full 16GB 13GB usable. Ini luar biasa. Tanpa perlu sekolah sarjana komputer lebay mode on, Lenovo melakukan partisi dan menjadikan storagenya menjadi unified storage penyatuan penyimpanan. Wow, baru kali ini saya pakai Android low end dengan internal sebesar ini. Ini patut ditiru semua produsen Android karena faktor ini sangat penting, bagi saya malah lebih penting daripada spesifikasi lain. – Update yang rutin Terhitung pas 7 hari memakai Lenovo A3000, sudah ada 2x update OTA. Yang pertama adalah yang partisi, sementara yang kedua update OTA sebesar 17MBan. Tidak diketahui perubahan apa tapi kabarnya muncul power saving, tampaknya update kedua ini membantu meningkatkan performa baterai. Belum tahu kepastian ini, tapi dengan kondisi sebelum update OTA kedua, saya charge tablet 1x sehari. – Lenovo UI Meski tidak penting-penting amat tapi Lenovo membundle OSnya dengn pernak pernik untuk mengubah tema seperti icon dll, hal ini membuat user jadi bisa ubah suasana agar tidak cepat bosan dengan UI Android yang statis itu. Sementara hal lain yang saya sukai adalah – Prosesor quadcore dan grafik yang tergolong lumayan, main dead trigger santai-santai saja – Internal full 16GB dipakai untuk OS dan aplikasi, sudah meniru iOS dan WP8, tidak pecah-pecah kayak dulu lagi. – Tablet Rp2jtan di pasaran kebanyakan masih memakai kamera fixed focus, sementara Lenovo A3000 sudah autofocus – DualSIM, meski yang slot SIM 2 hanya bisa 2G. Jadi kalau berencana beli paket data, pasangkanlah di slot SIM 1 – Tutup belakang bisa dibuka, banyak tablet memakai sisi samping yang bisa diselipkan SIMcard dan MicroSD card, ini ide buruk karena pemakaian lama, belakang baret-baret, sementara Lenovo A3000 ini bisa diganti belakangnya, otomatis jadi mulus lagi. Meski saya tidak tahu apakah di IT clinic menjualnya atau tidak. – IT clinic? Itu kan service centernya Axioo?? Benar, kini Lenovo bisa diservice di jaringan Service Center Axioo alias IT Clinic ITC. Cabangnya seIndonesia wuih lengkap benar rek 🙂 – Ada tombol reset di belakang tutup baterai, just in case hang, pakai tusukan aja ke dalam lobang ini karena baterainya tidak bisa dicopot. – Bisa SMS dan telepon seperti hape biasa – Sudah Android Jellybean terbaru – Support MicroSD card hingga 64GB – Tipe baterai Lithium Polimer bukan Lithium Ion, Polimer lebih ringan dan tipis dengan kemampuan sama dengan Li-on – Bluetooth udah generasi baru yang profilenya lebih banyak dan low power – Kamera 5MP dan video bisa merekam 1080p pada 30fps – 1 menit 24 detik adalah waktu dibutuhan untuk penguncian GPS pertama, not bad untuk GPS Android yang belum glonass – Rooting semudah menginstal apk, instal aja apk berikut ini lalu jalankan, langsung teroot dengan baik. mirror link – Bisa USB-OTG – Ada 2 notification bar, yang pertama push notification, yang kedua shortcut tool seperti pengaturan wifi, bluetooth dll – Sudah mendukung remote lock, yaitu pengaman saat Anda kehilangan Android Anda, bisa Anda kunci atau dihpus datanya melalui – Bisa buat BBM, aplikasi Blackberry Messenger yang sebentar lagi akan diluncurkan oleh Blackberry untuk Android – Ada Video editor buat edit-edit video – Youtubenya bisa PIP Picture In Picture – Rendering FX Guru tergolong cepat – Ada Daydream, seperti fitur Glance di WP8 . Lalu ada kelemahannya nggak? Ada dong, mari kita buka-bukaan jeleknya – LCD tepi bocor, tablet lain Rp2jtan sudah pakai layar IPS yang kualitasnya bagus, entah kenapa IPS ini tampak bocor di samping, jelas terlihat sinar putih di tepian saat menampilkan background hitam. – Desain standar-standar saja, kalau disejajarkan dengan tablet Cina dengan tulisan Lenovo dihilangkan, maka tak terlihat bedanya. – Paket serba pelit, tidak ada USB-OTG, tidak ada handsfree. Seperti beli batangan yang dikasih kotak hehehe – Resolusi rendah hanya 600×1024 alias 170 ppi, layar sekarang seharusnya sudah diatas 200 ppi – Sensor payah, kompas gak ada, gyroscope gak ada. Untung accelerometer ada buat main game pakai tilt seperti balapan mobil. – Tombol powernya agak mungil dan rata dengan body, akibatnya waktu mau screenshot sering gak kepencet – Tidak ada lampu flash jadi tidak bisa senter mode – Kesimpulan Dengan harga saat saya beli spesifikasi yang ditawarkan sudah tergolong pantas. Tablet quadcore branded lainnya masih berkisar 4jtan maka Lenovo A3000 ini terasa lebih cocok untuk yang mengincar value diatas performa. Bahkan untuk yang narsis sekali, bisa menggantikan hape dengan tablet ini karena fitur telefoninya layaknya hape biasa. Jika harga diatas masih terlalu mahal, masih ada tipe Lenovo A1000 yang lebih murah. Tapi spek prosesor juga dipangkas setengahnya. Untungnya GPS masih tergolong oke setidaknya nggak membuat darah tinggi karena gagal lock. 1 menit 24 detik termasuk lumayan. Satu hal yang tak kalah penting adalah Service Center di Axioo IT Clinic, jadinya lebih tenang di hati karena jaringan IT clinic tergolong merata. . Spesifikasi . My other posts